Pengalaman Naik Pesawat Tangguh Hercules C-130,Menegangkan!!

ARblog – Assalamualaikum brosist..

image
Kecelakaan Hercules C-130,dokumentasi MetroTV news

ARblog secara pribadi ingin mengucapkan turut berbelasungkawa kepada segenap korban kecelakaan dari pesawat Hercules C-130 yang tidak terduga ini. Termasuk kepada korban dari keluarga Tentara Nasional Indonesia,maupun kepada korban sipil yang terkena dampak jatuhnya pesawat tangguh ini. Semoga,seluruh korban diterima di sisi Tuhan YME. Aamiin.

image

Ya,sungguh mengerikan bagaimana kita membayangkan bahwa pesawat besar ini akan jatuh dijalanan yang cukup padat tersebut. Jika dilihat di gambar yang banyak didokumentasikan oleh netizen di Medan sana,terlihat bahwa kecelakaan ini benar-benar mengerikan,Innalillahi wainailaihi Rajiun.

Seperti yang kita tahu bersama,bahwa pesawat yang diberikan Amerika kepada Indonesia sebagai tebusan bagi Agen CIA yang ditahan Indonesia ini,meminta untuk melakukan return to base setelah beberapa menit melakukan takeoff dari bandara Soewondo,Medan. Belum diketahui pasti,apa yang menyebabkan si big boy ini jatuh di jalan Jamin Ginting,dugaannya karena ada mesin yang mati dan pilot tidak sempat melakukan manuver. Terlepas dari itu semua,memang semua ini sudah menjadi takdir Tuhan YME yang tidak bisa dihindari lagi..

Nah,kita sudahi dulu bahas kecelakaan mengerikan ini.. Kali ini saya akan sedikit menceritakan bagaimana menegangkannya saat berada didalam perut si Hercules C-130 ini. Eits,tapi bukan saya yang pernah naik pesawat besar ini loh brosist,melainkan orangtua saya,bapak saya. Memang kebiasaan dari keluarga kami adalah mengobrol disetiap ada kesempatan. Ketika melihat berita tentang hercules ini,tergeraklah beliau untuk bercerita kepada saya tentang pengalamannya yang berharga ini..

Saat itu,tahun 1982,beliau memutuskan untuk merantau dari kampung halamannya,Padang,menuju Jakarta. Dengan sejuta impian dan harapan,beliau meninggalkan sanak saudara demi menggapai sukses di Ibukota. Pergilah ia ke pamannya,yang juga seorang pilot. Bukan pilot biasa,melainkan pilot pesawat-pesawat besar seperti Hercules ini.

image
Ini pesawatnya..

Saat itu,pesawat besar ini akan bertolak dari padang menuju ke Jakarta dengan tujuan membawa manusia untuk Transmigrasi (katanya sih begitu :D). Dengan membeli tiket,pergilah ia menuju ke pesawat yang saat itu milik Pelita Air. Selain pertimbangan pesawat ini lebih murah harga tiketnya,juga karena pamannya sendiri yang mengendarai,jadilah bapak saya percaya untuk menaiki pesawat ini.

Ekspektasinya,pesawat yang bermesin turboprop ini akan seperti pesawat-pesawat yang ia ketahui sebelumnya. Ada kursi empuk,pelayanan yang baik,dan AC yang dingin. Ternyata,dugaan tersebut sungguh berbeda dengan kenyataannya. Apa yang ditemukan bapak saya didalam pesawat ini? Kursi dari jaring dengan seat belt,duduk berhadap-hadapan,pokoknya tidak sesuai perkiraannya.

image
Ilustrasi Kabin dari pesawat Hercules C-130..

Tibalah saat untuk Take-Off. Penerbangan pertamanya ini terasa sangat menegangkan menurutnya. Bukan penerbangan pertama dengan naik pesawat komersial,melainkan penerbangan pertama dengan pesawat yang sebenarnya untuk keperluan perang. Karena tekadnya sangat kuat untuk sampai di Jakarta dan mengejar kesuksesan,ia kesampingkan rasa takutnya.

Benar saja,dilangit,saat pesawat ini mengudara,rasanya ia akan jatuh setiap saat. Mengerikan menurutnya. Dengan duduk di kursi jaring yang membuat (maaf) bokong sakit,seatbelt yang juga kurang memeluk tubuh dengan erat,menjadikan suasana yang mencekam,untuk penerbangan pertama orang yang merantau dari kampung.

Setelah beberapa jam perjalanan,sampailah beliau di Jakarta. Kota yang menurutnya penuh dengan harapan dan kesuksesan. Ya,begitulah cerita dari seseorang yang paling saya banggakan dalam hidup ini untuk menggapai segala cita-citanya di Ibukota tercinta.

Ya,intinya Hercules sudah mengabdi untuk Indonesia selama lebih dari 50 tahun. Bahkan pernah untuk membawa warga sipil,tentara nasional,hingga mobil-mobil perang. Sudah selayaknya untuk diremajakan,atau bahkan dimuseumkan,diganti dengan yang lebih muda. Tergantung dari pemerintahnya sendiri,niat tidak melakukan peremajaan atau penggantiab bagi alutsistanya.

Begitulah sedikit pengalaman dari orangtua saya,yang menurutnya tak akan pernah bisa dilupakannya. Bagaimanapun,Hercules pernah mengantarkannya untuk mendapatkan cita-citanya di Ibukota. Terimakasih Hercules!

image
Terimakasih Hercules!

Semoga berguna brosist :D. Thanks for reading this article,please leave your comment below here,see you on the next article.

Artikel dibawah ini nggak kalah menariknya brosist!!

10 Comments

  1. ♏♏♏ªªªªñÑñŤŤŤªªªªªPPPP
    (y)..ªªkªªkªª=Dªªkªªkªª=ªªkªªkªª..
    Walau pun bukan cerita om alki sndiri, melainkan pengalaman orang tua tercinta.. 🙂 S̤̥̈̊є̲̣̥м̣̣̥̇̊ά̲̣̣̣̥п̥̥̲̣̣̣̥G̲̣̣̣̥ά̲̣̣t

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*