“Menyiksa” Honda CRF150L Trabas Hutan Semarang : Motor Kuat, Rider 1 Kwintal KO!

Rebahan

IndoRide.com – Lanjutan yang kemarin ya…

Abis makan, ngantuk, harus trabas!

Tak terasa waktu menunjukkan pukul 13.30. Gak lama setelah disuguhkan makanan… Kami pun harus disuguhkan pada dua pilihan… Lanjut, atau MUNDUR? Saya bimbang, di satu sisi badan sudah remuk, tapi di satu sisi adrenalin saya memaksa tubuh ini untuk tetap MASUK JALUR. Saya menuruti jiwa yang masih luar biasa semangat. Maaf, Raga, kali ini engkau kalah… Jiwa ku memilih masuk! Ketua rombongan pun menjelaskan bagaimana kondisi di rute dua yang akan dilewati. Daerah yang dilewati meliputi Semirang-Langansari menuju Ungaran..

Masuk jalur lagi!

Singkat cerita, saya memutuskan untuk tidak akan menyesali keputusan saya. Kapan lagi bakal merasakan momen ini? Di menit-menit awal kami mulai masuk ke jalur yang menurut saya lebih ekstrim dibanding rute satu. Jalur yang sangat sempit dengan permukaan tanah berbatu, yang dibatasi oleh pondasi rumah warga, dan kirinya langsung jurang yang kira-kira punya kedalaman 4-5 meter. Kalau jatuh, lumayan ya :D.

Praduga buruk saya menjadi kenyataan. Belum lepas dari pikiran saya membayangkan seekstrim apa jalur di depan, ternyata sudah dijejali dengan trek yang curam dengan tanjakan batu sebesar diameter velg. Pasrah, karena pengendara di depan saya pun sudah stuck dan harus terdiam beberapa saat hingga ada bala bantuan yang membantu naik. Saya pun mencoba naik dan ya… Stuck juga, karena lubang yang tercipta akibat riders sebelumnya yang menggeber ban cukup kencang. Akhirnya dengan dibantu teman teman saya turun dari motor dan mencoba menuntunnya di tanjakan. Asli, ngeri banget, kiri masih jurang sedalam kurleb 3 meter, kanan tebing, dan harus menuntun motor. Mantap benerrr…

 

Akirnya saya sadar kenapa CRF150L yang saya naiki gak bisa “manjat” di jalur bebatuan terjal. Karena memang ban yang diusung belum full untuk offroad, sehingga masih agak licin untuk dipakai manjat. Belum lagi riders yang belum terbiasa dan tenaga mesin yang hanya kumpul di putaran bawah membuat semakin sulit saat menanjak terjal.

Selesai sampai disitu? Tidak. Kepala rombongan kembali memperingatkan bawa jalan raya masih jauh. Masih sekitar 10 km lagi dari tempat istirahat terakhir. Yang artinya, masih ada 10km lagi full capek melintasi jalur yang entah seperti apa kedepannya. Namun saya tetap berpikir positif dan tetap fokus pada jalur. Beberapa kali saya tergelincir dan hampir terjatuh di tengah kebun Pala yang rindang.

Rebahan

Akhirnya, yang saya takutkan terjadi. Ban nangkut dan terpaksa saya harus jatuhkan motor dan rebahan, nunggu bala bantuan untuk ngangkat bagian depan motor, wkwkwk.. Untungnya ada masbro dari Sayangnya, di tempat rebahan tersebut banyak sekali bunga pala yang menempel, bentuknya seperti rambutan tapi sangat kecil dan cukup tajam. Nempel banget di baju! Horroorrrr!!

Tanjakan demi tanjakan kami lewati, di tengah kebun Pala yang pohonnya menjulang tinggi menanungi kami. DIbawahnya memang adem banget, angin sepoi sepoi ditambah cuaca yang gak terlalu terik sore itu membuat kami kedatangan musuh… NGANTUK! Ya, ngantuk adalah musuh utama.. Sempat beberapa kali kami berhenti karena menunggu rombongan yang tercecer dan berjatuhan dibelakang. Namun tetap kami gass lagi mengingat waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore. Perjalanan masih jauh…

Singkat cerita saya melewati beberapa rintangan. Turunan, tikungan, hingga tanjakan curam dengan kiri-kanan tanaman rindang pun sukses saya lewati. Sampai akhirnya saya lupa untuk mengambil foto mengenai motor yang saya pakai. Honda CRF150L ini begitu keren dengan modifan siap masuk hutan. Bentuk yang memang sudah pas untuk trabas, spakbor dilepas hingga spion yang sudah lepas pun mendukung pergerakan motor ini di hutan. Saya harus ambil foto.

Ambil foto, ditinggal rombongan… 

Sempatkan sebentar

Saya pun minggir. Ada spot bagus yang bisa difoto ala ala anak trabasan, yakni nyenderin motor di dinding bukit. Wah, keren banget ini. Saya pun minggirin motor dan foto motor dari arah belakang, depan, dan kiri. Satu persatu kawan-kawan dari Blogger dan komunitas meni

Didepan itu saya.. 🙁

nggalkan saya. Saya pun menyuruh mereka duluan… Saya sok tahu, saya berlagak paling tau jalan, jadi saya minta mereka tinggalkan saya bersama CRF dibelakang.

Hampir 3 menit berlalu kok sudah tidak ada yang lewat? Tandanya, semua sudah didepan. Saya pun mulai sedikit bingung, gimana nih? Lanjut jalan sedikit ke depan, jalur bercabang! Mati gue… Kemana ini? Lihat kiri kanan, hutan. Ga ada orang lewat karena memang seperti masih jauh dari jalan raya. Air minum habis, sinyal angot-angotan di tengah hutan. Cukup lama berdiam di jalur, akhirnya ada salah satu teman komunitas CRF yang sepertinya merangkap Sweeper, mengarahkan saya untuk lewat ke jalan raya. Karena… Menurutnya, yang lain sudah jauh, dan ia pun ingin keluar jalur.

Dengan perasaan campur aduk, antara pengen tetep ngegas, atau keluar jalur, akhhirnya saya pilih keluar jalur. Tenggorokan kering banget akibat berusaha ngangkat-ngangkat motor pas terperosok tadi. AKhirnya saya memilih keluar dan emninggalkan rombongan didepan yang mungkin sudah jauh. Saya pun menyusuri jalan aspal, yang tenryata membutuhkan sekitar 10 menit hingga sampai di pemberhentian terakhir di Rumah Joglo, Ungaran. Lhadalah, ternyata sampai sana, banyak teman-teman yang sudah sampai duluan, karena milih jalan aspal… Wooohhh!

Keluar aja deh!

Akhirnya saya pun sampai di pemberhentian terakir, Rumah Joglo Ungaran. Disana saya beberes dan mengganti jersey dan celana yang sudah basah kuyup oleh keringat. Selesai itu saya diajak oleh teman-teman Blogger Jateng yang menyambut dengan mengajak nongkrong bareng di Alun Alun Ungaran, menikmati segelas Es Dawet dengan mendoan panas menikmati udara segar kota Ungaran, dengan background Matahari yang tersipu malu ingin meninggalkan hari. Ah… Indahnya…

Senja kami habiskan dengan mengobrol satu sama lain, mempererat kekeluargaan yang selama ini kami bangun lewat sosial media, bersama teman-teman Blogger Jateng yang sebelumnya sangat jarang bertemu. Alhamdulillah, salah satu nikmat lain selain Trabas adalah bertemu teman baru yang satu hobi. Luar biasa!

Hari kami akhiri dengan canda tawa, dengan obrolan hangat dan memori yang tersimpan rapi di relung jiwa, menyisakan lelah yang tentunya sangat berarti dan tak akan pernah disesali. Momen Broventure Touring yang sangat luar biasa bagi saya. Bukan trabas biasa, namun banyak makna.

Last, terimakasih kepada PT. Astra Honda Motor yang telah mengundang saya untuk mengikuti acara yang luar biasa seru dan menegangkan ini, terimakasih juga kepada Astra Honda Semarang dan Jawa Tengah yang sudah memfasilitasi saya dan teman-teman selama kegiatan berlangsung, dan terimkaasih juga kepada teman teman komunitas CRF150L Semarang dan Blogger Jawa Tengah atas ramah tamahnya. Luar biasa! Priceless…

Semoga berguna!

Jangan lupa follow media sosial IndoRide.com ya brosist…

Instagram : @indoride
Facebook Fanspage : Indoride.com
Facebook : Alki Rahmatullah
Twitter : @alkirahmatullah
Gmail : rahmatullahalki@gmail.com

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*