Pengalaman Touring Geber Honda CRF150L Ke Tanjung Lesung, Berbagai Kontur Jalan Dilibas!

Sampe di checkpoint, tangan geterrr...

IndoRide.com – Assalamualaikum brosist, salam geber sampai redline!

Setiap perjalanan kemanapun, naik motor tipe apapun, selalu jadi pengalaman tersendiri bagi saya. Karena setiap perjalanan punya cerita, tiap inci jalan punya kisahnya tersendiri untuk diceritakan kepada orang-orang, tentunya jadi pelajaran juga untuk kedepannya hehe.. Ya kira-kira seperti itulah, menggambarkan sekilas perjalanan saya bersama kawan-kawan Blogger serta Vlogger dalam acara Fun Touring with AHM to Tanjung Lesung, Banten! Acara ini diadakan oleh PT. AHM untuk menjaga silaturahmi bersama kami para Blogger dan Vlogger otomotif Indonesia. Bagian paling serunya, adalah geber motor bolak-balik dari Serang-Tanjung Lesung dengan total kurang lebih 200km PP.. Mayaann!

FUN Touring Blogger Vlogger with AHM, seru tiada tara!

Sebelumnya, cerita saya bersama kawan-kawan ketika jalan-jalan ke Tanjung Lesung, bisa brosist baca dulu di artikel berikut yaa :

Sebelumnya sudah di plot, motor apa saja yang akan dinaiki oleh para Blogger serta Vlogger ke ujung barat pulau Jawa ini. Kebetulan, saya dengan beberapa B/Vlogger dapet kesempatan untuk jajal performa sang Honda CRF150L melintasi jalur Serang-Tanjung Lesung yang variatif! Sedap.. Sebelumnya sudah diberi kesempatan untuk Test Ride CRF150L di Hambalang untuk jajal sang dual purpose terbaru dari Honda ini! Akhirnya diberi kesempatan jajal langsung CRF150L di jalur on road yang ga mulus-mulus amat… Berarti, ini jadi kesempatan kedua saya ngetes motor jangkung gini ketika dibawa harian, setelah Honda CRF250 Rally beberapa waktu lalu.. Nyoss mantap!

Akhirnya bisa jajal di aspal!

Impresi Berkendara Honda CRF150L di Jalan Raya, Libas Berbagai Kontur Jalan!

Honda CRF150L memang disetting untuk bisa dipakai di jalur apapun brosist. Tentunya dengan segala part dan fitur yang dijejali di motor ini, bukan hal yang sulit untuk melibas jalur ekstrim offroad di hutan, atau jalur berbatu yang belum diaspal.. Memang peruntukannya kesitu! Didukung oleh velg 21inch di depan, dan 18inch belakang, plus ban “Tahu”, membuatnya siap untuk segera menggaruk tanah, atau sekedar menghajar jalan berbatu..

 

Sebelumnya udah dibawa trabas, sekarang bawa touring!

Terbukti saat dibawa libas trek hambalang Januari lalu, sang CRF gak begitu sulit dalam melewati jalan berbatu maupun tanjakan yang agak ekstrim. Mesin SOHC 150cc 2 Valve Air-Cooled, dengan sistem PGM-FI membuat tarikan gas berasa ngisi di putaran bawah. Tentu dengan spek mesin yang Torqy ini, ber akselerasi gak terlalu sulit lah ya. Lantas, dibawa di jalan raya dengan kontur variatif, gimana rasanya kang?

Lihat tuh lubang lubangnya, hajarrr!

Mantab! Makanya setelah di plot untuk bisa geber CRF150L, saya cukup senang karena kabarnya perjalanan ke daerah Tanjung Lesung ada beberapa bagian jalan yang rusak dan berlubang. Terbukti, ketika kawan-kawan yang  pakai motor On-Road lainnya pada ngerasa terhoyak ketika ketemu lubang yang agak besar, saya bisa dengan santai melewatinya kalau terpaksa kecebur haha.. Walau gak disengaja juga, motor orang brook! Kalo rusak, gantinya gimane… 😆 .

Suspensi anteb, nyaman!

Suspensi Upside Down Showa berukuran besar, dipadukan dengan suspensi Pro-Link di bagian belakang membuat saya enjoy aja ketika bawa motor dual purpose ini di jalan raya. Frame semi double-cradlenya juga turut serta membuat handling dari sang CRF cukup anteb saat dibawa nikung asyik ala nurun-nurunin kaki.. Walau gak bisa maksimal, karena masih pakai ban Tahu yang super-rawan kena tikungan aspal! Ngeliat si Apip pake CRF150 modif Supermoto, bikin iri, beloknya enak benerrr..

Suspensi anteb

Ground Clearance 285mm dan Seat Height 869mm rasanya memang tinggi banget ya, tapi pas deh buat saya yang bertinggi badan 180cm+, gak ada masalah saat dinaiki, bahkan enak kalau ketemu polisi tidur yang tinggi, gak perlu mentok-mentok deh hehe.. Berkat kombinasi shock yang mantap dan chassis yang rigid, membuatnya gak mudah limbung bahkan jika dibawa agak miring atau kecepatan tinggi..

Jalan beton? Gak ngedown, geberrr

Nah, ketinggalan dibahas nih! Gimana jika dibawa di kecepatan tinggi?? Momok yang cukup menakutkan bagi para pengguna motor jangkung adalah limbung atau melayang di kecepatan tinggi. Alhamdulillah, selama pemakaian full dari Serang-Tanjung Lesung kemarin beberapa kali bisa menyentuh kecepatan 95km/jam atau lebih! Berasa kencang, karena angin nabok cukup keras ke badan. Walau gak senikmat ngebut pakai motor fairing/naked bike yang tingginya wajar, tetap masih bisa ditoleransi lah untuk kecepatan cukup tinggi di motor ini. Memang sepertinya topspeed gak jauh-jauh dari 100km/jam sih, maklum, tipe mesin torqy, long stroke! :D.

Oiya, untuk akselerasinya sendiri saya rasakan sudah cukup untuk motor 150cc ban tahu ketika dipakai di jalan raya aspal. Walau pakai ban bergerigi dengan merk IRC. gak terlalu sulit untuk berakselerasi ngejar temen-temen lain yang pakai mesin 150cc DOHC dan 250cc 2 Silinder. Seenggaknya masih bisa buntutin lah, walau gak bisa nyalip. Hahhaa.. Setidaknya masih nyaman untuk cruising di kecepatan 60-80km/jam.

Selama berkendara dengan CRF150L, yang cukup saya perhatikan ketika naik motor dual sport ini di jalan raya adalah teknik mengendarainya brosist. Gak bisa disamakan dengan membawa motor naked sport atau sportbike tulen. Karena, asal nikung, ban bisa slip dan berpotensi gasrukk! Kayak pengalaman kemarin, hampir aja lowside ketika terbuai dengan tikungan yang cukup menggoda.. untung masih bisa terkendali, berkat handlingnya yang ajib. Alhamdulillah deh..

Sampe di checkpoint, tangan geterrr…

Satu lagi yang mungkin mengurangi kenyamanan saat dibawa di jalan raya adalah, getaran mesin yang cukup berasa sampai stang. Nampaknya cirikhas klan GL masih terbawa di CRF150L ini. Sampai checkpoint pertama, baru beberapa puluh km sudah berasa tangan bergetar wkwk.. Selain itu, suara dengungan ban tahu ketika dipakai di aspal juga cukup annoying buat yang gak suka suara-suara berisik saat riding. Wajar..

Jok keras, eh btw ini versi SUpermoto enak bener!

Untuk touring, Jok motor ini juga sangat tidak bersahabat dengan (maaf) bokong. Wajar aja, jok tipis dengan busa yang keras memang sudah ditujukan untuk kegiatan offroading. Di 20km awal rasanya belum terlalu kebas, diatas itu, panas dan kudu sering berdiri diatas motor supaya gak pegel dan mati rasa! Wkwkwk.. You know what i mean bro..

Soal konsumsi bahan bakar, gak ngetes sih, tapi saat dari Main Dealer Serang sampai di Tanjung lesung kurang lebih 100km dengan jalanan variatif, belum berkurang 1 bar pun dari total tangki 7,2 liter.. Wow, irit bener yak!

Nikmattt! Bisa eksplor pantai juga, coba dulu mending deeh! 😀

Overall, menggunakan motor dual purpose atau yang biasa disebut motor trail di jalan raya, ternyata cukup nikmat juga. Terlebih ketika jalanan yang dilewati kontur jalannya bervariatif, mulai dari berlubang, berliku, hingga trek lurus, hampir semua bisa dilibas oleh sang CRF150L ini. Stigma bahwa motor dual purpose sulit dikendarai di jalan raya ternyata gak seburuk itu, yang ada riding style kita memang harus bisa menyesuaikan sama si motor karena dimensi dan partnya yang agak beda dari motor on road… Sip deh! Kalo dimodif jadi Supermoto, aslilah, bakal jauh lebih enak buat di jalan raya! :D.

Videonya soon upload ya! Ditunggu…

Semoga berguna!

Jangan lupa follow media sosial saya lainnya untuk bersilaturahmi..

Instagram : @indoride
Facebook Fanspage : Indoride.com

Facebook : Alki Rahmatullah
Twitter : @alkirahmatullah
Gmail : rahmatullahalki@gmail.com

Baca juga berita menarik lainnya :

.<

 

1 Trackback / Pingback

  1. Warna Baru Honda CRF150L 2018, Makin Sangarrr! Velg Jadi Hitam, Harga Rp 32 Jutaan - IndoRide.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*